Pribumi Non jawa dan Cina bersatu tolak penjajahan Jawa

Mencegah Penyebaran Jawanisasi (2)

https://antisukujawa.wordpress.com
Salah satu tujuan program transmigrasi, yaitu untuk menguasai daerah luar Jawa. Politikus Italia, Niccolo Machiavelli dalam bukunya The Prince (Italian: Il Principe) mengatakan “Pemindahan penduduk adalah satu cara yang paling berhasil untuk menjajah negara lain, karena cara ini kurang dibenci daripada kita kirim pasukan dan biayapun lebih murah”
Tentu saja populasi Suku Jawa di Kalsel akan terus bertambah mengingat pendatang asal Jawa Timur dan Jawa Tengah terus berdatangan ke Kalsel. Nah, bagaimana cara yang harus kita Urang Banua lakukan untuk menangkal segala bentuk Jawanisasi ? Di tulisan sebelumnya (Bagian 1)sudah ada 2 cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyebaran Jawanisasi di sekitar kita. Apa lagi 3 cara berikutnya ?
    • Jangan memberikan orang Jawa lapangan pekerjaan
    Dengan masuknya pendatang Jawa, besar kemungkinan angka pengangguran di Banua makin bertambah. Banyak Lahan yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Urang Banua sudah di tempati dan digarap oleh pendatang. Perusahaan-perusahan di Kabupaten Tabalong, Tanah Bumbu dan Kotabaru banyak mempekerjakan pendatang dari luar dibanding Urang Banua.
    Kita bisa lihat sendiri, jika orang Jawa mempunyai tempat usaha tentu mereka juga akan mempekerjakan orang Jawa juga, bahkan mendatangkan pegawai dari Jawa ke Banua kita. Urang Banjar juga harus memilih pekerja dan karyawan Urang Banjar jika kita punya lahan usaha agar tidak ada lagi Urang Banua yang menganggur
      • Jangan memilih kepala daerah dan calon legislatif orang Jawa
      Salah satu tujuan program transmigrasi, yaitu untuk menguasai daerah luar Jawa. Politikus Italia, Niccolo Machiavelli dalam bukunya The Prince (Italian: Il Principe) mengatakan “Pemindahan penduduk adalah satu cara yang paling berhasil untuk menjajah negara lain, karena cara ini kurang dibenci daripada kita kirim pasukan dan biayapun lebih murah”
      Di lingkungan pemprov Kalsel dan pemda kabupaten/kota di Kalsel tentu juga ada pejabat baik asisten, staf ahli atau kepala dinas dari etnis Jawa. Kenapa mereka ada ? karena jumlah mereka sudah cukup signifikan di Kalsel. Apalagi pada masa orde baru begitu banyak Orang Jawa menguasai pemerintahan daerah kita, dengan didatangkannya transmigrasi semakin memperkuat posisi mereka. TNI dan Polri di Banua kita juga dominan berasal dari Jawa. Tentu bisa ditebak apa tujuan semua itu ?
      Jadi, yang harus kita Urang Banua lakukan jangan memilih pemimpin dan calon legislatif orang Jawa. Pilih yang asli Urang Banua, tentunya juga yang peduli dengan Banua kita. Kalsel ini Banua Banjar, tanah Jawa itu di Pulau Jawa. Jangan menggunakan dalih Bhineka Tunggal Ika disini. Alangkah indah jika perbedaan itu ada, tapi dengan penyebaran etnis Jawa ke mana-mana bukankah akan mencederai bhineka tunggal ika itu sendiri ? lama-lama bisa punah budaya etnis minoritas berganti dengan budaya transmigran.
        • Jangan menikah dengan orang Jawa
        Lebih baik menikah dengan sesama Urang Banua Banjar agar keturunan kita tetap Urang Banjar. Menikah dengan orang Jawa sama halnya kita mendukung Jawanisasi bahkan dari diri sendiri di lingkungan keluarga kecil.
        Jika kalian sudah terlanjur, apa boleh buat ? Yang bisa dilakukan hanya menghilangkan unsur-unsur Jawa dalam keluarga kalian, buat isteri dan anak kalian yang berdarah Jawa menjadi Urang Banjar, mengikuti adat dan budaya Banjar. Jangan malah kalian yang ikut diJawanisasi.

        Komentar

        Posting Komentar